Mengenal Crop Factor Pada Kamera Digital

Crop factor merupakan suatu istilah yang cukup sering didengar dalam dunia fotografi digital. Crop factor berkaitan erat dengan rasio dari ukuran foto yang dihasilkan dibandingkan dengan ukuran referensi, dalam hal ini referensi yang dimaksud adalah ukuran film 35mm (ukuran gambar di film adalah 36 x 24mm). Secara matematik, crop factor merupakan perbandingan antara diagonal film 35mm (43.3mm) dengan diagonal image sensor kamera digital.

Crop Factor (CF) = Diagonal 35mm / Diagonal image sensor


Film 35mm (sumber: wikipedia)

Dalam dunia fotografi digital saat ini kamera yang mempunyai ukuran image sensor yang seukuran dengan film 35mm disebut dengan kamera full frame (misal Nikon D4, Nikon D800, Canon 5D, Canon 1Dx) sedangkan kamera dengan ukuran image sensor lebih kecil dari film 35mm disebut dengan kamera crop atau disebut juga kamera APS-C (Advanced Photo System type C).
Ukuran foto berdasarkan ukuran sensor kamera
Crop Factor pada berbagai kamera digital:

Memahami Focal Length (Jarak Fokus) Lensa Kamera DSLR

Focal length atau jarak fokus merupakan jarak dalam satuan milimeter (mm) antara bagian tengah elemen optik lensa dengan gambar yang terbentuk pada sensor atau film pada kamera. 
Focal Length pada lensa kamera DSLR

Selain menentukan sudut pandang (field of view) atau seberapa luas area yang bisa ditangkap oleh kamera, focal length sebuah lensa juga mengontrol seberapa lebar atau seberapa sempit perspektifnya (pembesaran terhadap objek). Sebuah lensa dengan perspektif yang lebar (lensa wide) akan memberikan pandangan yang luas sehingga objek terlihat lebih kecil dalam foto, lensa dengan perspektif menengah (lensa normal) akan memberikan pandangan yang normal sedangkan lensa dengan perspektif sempit (lensa tele) akan membuat objek yang jauh terlihat lebih besar pada foto.
Pengaruh Focal Length terhadap sudut pandang (Field of View)

Kalau boleh disimpulkan, kira-kira begini:
Semakin pendek Focal Length, semakin lebar sudut pandang dan semakin lebar perspektif terhadap objek (pandangan yang terlihat pada foto semakin luas), hal ini dapat ditemukan pada lensa wide
Semakin panjang Focal Length, semakin sempit sudut pandang dan semakin sempit perspektif terhadap objek (pandangan yang terlihat pada foto semakin sempit), hal ini dapat ditemukan pada lensa tele.

Focal length yang paling umum dikenal dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori (catatan: beberapa kategori ada focal length nya overlapping atau tumpang tindih antara kategori-kategori yang berdekatan). Daftar berikut merupakan perkiraan focal length lensa yang digunakan dengan sedikit tumpang tindih dalam focal length antara beberapa kategori.

Lensa Ultra-Wide Angle: 10-15mm
Lensa ini menghasilkan cakupan pandangan yang lebih luas daripada lensa standar dengan membuat objek tampak lebih kecil dibandingkan dengan lensa normal. Lensa ini mempunyai DoF (depth of field, rentang kedalaman fokus pada objek) yang luar biasa sehingga memungkinkan seseorang mengambil foto dengan fokus yang sama mulai dari foreground (latar depan) hingga background (latar belakang).

Lensa Wide Angle: 16-28mm
Lensa ini sering digunakan dalam memotret pemandangan, arsitektur dan fotografi interior. Sebuah lensa wide angle berguna untuk memotret objek di lokasi dimana sang fotografer tidak memungkinan untuk bergerak mundur untuk memuat seluruh pandangan objek yang diinginkan.

Lensa Normal: 28-40mm
Rentang focal length ini baik digunakan untuk pemotretan ¾ body foto model dan full body foto model, atau untuk pemotretan grup dengan jumlah orang sedikit.

Short Telephoto Lenses: 40-60mm
Lensa dengan kisaran focal length ini disebut lensa potret, karena lensa ini memberikan perspektif atau pandangan pada kepala dan bahu dari foto model.

Lensa Telephoto Medium: 60-135mm
Lensa dengan kisaran focal length ini populer untuk foto close-up dan macro fotography karena dapat digunakan pada jarak yang dekat antara objek dan kamera.

Lensa Telephoto Panjang: 135-300mm
Focal length iniberguna untuk memperbesar objek yang terlalu jauh dari kamera untuk mengisi frame. Lensa dengan focal length ini sangat membantu dalam pemotretan konser musik di panggung, acara olahraga dan foto candid. Lensa tele memerlukan beberapa teknik untuk meminimalkan efek goyangan kamera karena lensa tele rentan terhadap goyangan yang berimbas pada berkurangya ketajaman foto.

Lensa Super Telephoto: 300mm keatas
Focal length yang sangat panjang paling berguna bagi fotografer untuk memotret satwa liar yang harus memotret dari ratusan meter jauhnya, atau makhluk yang lebih kecil dari puluhan meter jauhnya. Lensa ini sering juga digunakan untuk memotret kegiatan olahraga yang tidak memungkinkan fotografer untuk mengambil foto dari jarak dekat seperti pemotretan aksi pemain sepakbola di tengah lapangan yang diambil dari pinggir lapangan.

Perbandingan foto dengan berbagai focal length

Tips Mendapatkan Foto Bokeh


Bokeh berasal dari bahasa Jepang boke (ボケ) yang berarti blur (kabur). Bokeh merupakan efek blur yang halus atau soft focus pada background ketika memotret suatu objek (fokus tajam pada objek utama sementara background nya blur atau menjadi kabur).

1 = Bukan foto bokeh
2 = Foto bokeh (background nya blur)
Contoh Foto Bokeh (Photo by Abidin M Faiz Nur)
Berikut tips untuk mendapatkan foto bokeh dengan kamera DSLR:
  • Pilih setting-an aperture yang terbesar dari lensa (angka f/x terkecil, semakin kecil angka f/x maka aperture semakin besar).
  • Perhatikan jarak antara kamera dengan objek foto. Semakin dekat jarak kamera dengan objek foto maka background nya semakin blur (bokeh).
  • Pilih focal length lengsa yang paling panjang. Dengan focal length terpanjang akan memisahkan objek foto dengan background nya. Contoh: saat Anda menggunakan lensa zoom 55-250mm, pilih focal length 250mm untuk mendapatkan bokeh yang lebih bagus.
  • Gunakan lensa prime (prime lens atau fixed lens). Lensa prime merupakan lensa dengan focal length tunggal alias lensa tanpa zoom yang dapat menghasilkan foto yang lebih tajam dan kualitas optik nya lebih bagus dari lensa zoom. Lensa prime biasanya mempunyai aperture yang lebih besar sehingga bagus digunakan untuk menghasilkan foto bokeh (misal: lensa 50mm f/1.8).



Belajar Teknik Panning Dalam Fotografi

Apa itu Panning? 

Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan benda yang bergerak. Ide dibalik teknik panning ini adalah untuk mengatasi masalah dalam menangkap objek yang bergerak cepat. Ciri-ciri foto dengan menggunakan teknik panning adalah fokus dengan tajam terhadap objek yang bergerak sedangkan background nya blur atau kabur. 
F1 GP by Prescott

Bagaimana cara teknik foto panning
  • Pilih Shutter Speed yang lebih rendah dari yang Anda sering gunakan. Mulai dengan 1/30sec kemudian coba-coba dengan Shutter Speed yang lebih rendah. Shutter Speed yang digunakan tergantung pada jumlah cahaya dan kecepatan objek, gunakan 1/60sec hingga 1/8sec. 
  • Posisikan diri Anda di tempat dimana pandangan Anda terhadap objek tidak akan terhalang oleh siapapun, atau apapun. Juga mempertimbangkan latar belakang objek Anda, meskipun akan blur namun jangan sampai mengganggu terhadap objek Anda. Background yang berwarna atau cenderung menghasilkan blur yang bagus. 
  • Jika Anda menggunakan lensa yang panjang, gunakan tripod atau monopod dengan head yang bisa berputar agar pergerakan kamera mulus dalam mengikuti objek. 
  • Jika Anda menggunakan kamera dengan auto focus motor Servo Anda dapat membiarkan kamera melakukan focus mengikuti pergerakan objek dengan menekan setengah tombol Shutter. 
  • Jika kamera Anda tidak memiliki auto focus yang cukup cepat Anda harus melakukan pra-fokus pada kamera Anda di tempat dimana Anda akan menekan tombol Shutter. 
  • Ikuti pergerakan objek sambil menekan setengah tombol Shutter untuk mengambil focus pada objek, jika pergerakan tangan Anda sudah relative sama dengan objek maka tekan penuh tombol Shutter (lakukan selembut mungkin untuk mengurangi guncangan kamera). 
  • Setelah Anda menekan tombol Shutter terus ikuti arah pergerakan objek sampai proses pengambilan gambar selesai. 
  • Terakhir jangan lupa practice, practice and practice. Lakukan banyak latihan dalam mempraktekkan teknik Panning.

Video Tutorial Teknik Panning Dalam Fotografi:

5 Element Untuk Foto Yang Menakjubkan


Setiap orang yang memiliki kamera pastinya ingin menghasilkan foto yang menakjubkan sehingga orang lain akan berkomentar “Wow, foto yang luar biasa!”, tetapi hanya sedikit yang mendapat pengakuan atau komentar seperti itu.
Kenapa? Mungkin karena tidak banyak dari fotografer yang tahu bagaimana menghasilkan foto yang menakjubkan dan luar biasa.

So, marilah kita coba untuk melihat 5 elemen yang membuat foto menjadi menakjubkan:

1. Foto yang menakjubkan adalah foto yang mempunyai komposisi yang baik.

Pada artikel sebelumnya telah dibahas tentang komposisi dan elemen-elemennya, selain itu Anda dapat juga mempelajari tentang komposisi foto melalui buku, e-book atau website yang membahas tentang fotografi. Berikut adalah hal-hal sederhana yang perlu diingat tentang komposisi yang baik:

Mengambil foto lebih dekat ke objek. Foto embun di kelopak bunga mawar lebih menakjubkan untuk dilihat dibandingkan dengan foto bunga mawar dari kejauhan yang bisa mengaburkan point of interest (objek yang menjadi pusat perhatian) sebuah foto. 

Bingkai objek foto Anda. Jika Anda memotret pemandangan, coba manfaatkan ranting pohon sebagai foreground (latar depan) yang dapat membingkai foto Anda, bingkai ini tidak harus fokus dengan sempurna. Anda juga dapat melakukan pembingkaian dengan efektif jika memotret manusia. Foto sekumpulan anak-anak dapat dibingkai dengan menggunakan ban sebagai foreground. Kuncinya adalah, coba lebih kreatif dalam pembingkaian dengan memanfaatkan benda yang ada disekitar Anda.
Photo by Junichiro Aoyama
Gunakan rule of third. Bayangkan Anda membuat 2 garis horizontal dan 2 garis vertical hingga membagi area yang akan di foto menjadi 9 bagian yang sama besar kemudian tempatkan objek yang menjadi pusat perhatian di titik perpotongan garis horizontal dan vertical. Coba gunakan prinsip ini dalam mengambil foto, Anda akan mendapatkan hasil foto yang lebih menakjubkan.

Jika Anda memotret pemandangan, coba cari bentuk kurva “S” untuk dimasukkan ke dalam foto seperti aliran sungai yang berkelok atau jalan yang berkelok, selain itu Anda juga dapat memasukkan kurva yang terbentuk oleh bunga atau tanaman lainnya. Bentuk kurva pada foto lebih menarik untuk dilihat dari pada bentuk yang lurus-lurus saja.

Gunakan diagonal. Penggunaan elemen diagonal pada foto akan menarik mata menuju objek yang akan ditonjolkan sehingga foto terlihat lebih menakjubkan untuk dilihat.  


2. Foto yang menakjubkan adalah foto yang mempunyai eksposure yang tepat.

Foto dengan eksposure yang jelek takkan pernah menghasilkan foto yang menakjubkan. Meskipun dilakukan proses editing sedemikian rupa dengan software khusus tetap saja tidak akan menghasilkan foto yang lebih baik jika dibandingkan dengan foto yang mempunyai eksposure yang tepat. So, hindari foto yang under exposed atau over exposed.


3. Foto yang menakjubkan adalah foto yang bisa menggugah perasaan.

Sebuah foto yang bagus bisa membangkitkan emosi, Anda akan mengalami perasaan ngeri jika melihat foto perang atau tertawa senang melihat foto anak kecil yang lucu, foto yang bagus seharusnya bisa membangkit suatu perasaan yang kuat terhadap pemirsa. Jadi sebelum Anda memencet tombol Shutter, tanyakan pada diri Anda emosi apa yang ingin Anda bangkitkan melalui foto Anda.
Photo by Mike Wells

4. Foto yang menakjubkan adalah foto yang bisa menceritakan sebuah cerita.

Ini mungkin agak sulit untuk percaya pada awalnya, tetapi sebuah foto yang baik selalu menceritakan sebuah cerita. Jika itu sebuah foto seseorang, foto yang baik adalah tentang "siapa" orang itu. Jika sebuah foto pemandangan bercerita tentang suatu daerah, sebisa mungkin foto tersebut menunjukkan ke pemirsa tentang keadaan daerah tersebut, apakah daerah tersebut daerah yang sunyi di musim dingin atau daerah yang ramai dengan aktivitas di musim semi. Hal ini sama seperti perasaan apa yang Anda ingin bangkitkan melalui foto, foto yang menakjubkan juga bisa menceritakan cerita yang ingin Anda sampaikan.
Photo by Timothy H. O'Sullivan

5.  Foto yang menakjubkan adalah foto yang “berkata” sesuatu tentang kehidupan.

Foto-foto kenangan memberitahu sesuatu kepada pemirsa lebih dari sekedar apa yang terlihat pada foto tersebut. Kita semua banyak melihat foto-foto hewan lucu yang memiliki daya tarik yang sangat besar karena mereka seolah-olah “memberitahu” pemirsa bahwa mereka penuh kegembiraan dan kepolosan ketika bermain-main. Gunakan foto Anda untuk berkomunikasi tentang hal yang Anda ketahui tentang kehidupan nyata kepada pemirsa foto Anda.
Photo by Kevin Carter


Jika Anda menggunakan salah satu dari lima elemen diatas, setidaknya foto Anda mendapatkan pengakuan bahwa foto Anda adalah foto yang bagus. Semakin banyak elemen diatas yang Anda gunakan maka Anda semakin dekat dengan pengkuan “Wow, foto yang luar biasa!” dari pemirsa foto. Gunakan ke lima elemen tersebut untuk mendapatkan foto yang menjadi masterpiece Anda.

Cara Memulai Belajar Fotografi


Bagi fotografer pemula yang ingin belajar fotografi tentunya akan terpikir tentang bagaimana sihcara memulai belajar fotografi?. Sebenarnya ada beberapa pilihan cara belajar fotografi, itu tergantung pada apa yang ingin Anda pelajari, dimana lingkungan Anda, bagaimana cara belajar yang Anda diinginkan, dll. Pilihan untuk belajar fotografi tersebut diantaranya:

1. Baca buku Manual Kamera. Sebelum Anda melangkah lebih jauh dalam mempelajari fotografi, alangkah baiknya Anda “berkenalan” dulu dengan kamera Anda. Pelajari setting-an dan fitur-fitur yang ada pada kamera sehingga hal tersebut akan mempermudah Anda dalam belajar fotografi.


2. Belajar Fotografi melalui kursus. Melalui kursus seorang fotografer pemula akan diajarkan semua tentang fotografi secara tertata melalui kurikulum yang sudah dibuat oleh penyelenggara kursus dan tentunya hal ini tidak gratis alias Anda harus membayar untuk ikut kursus fotografi tersebut.

3. Belajar Fotografi melalui buku. Jika Anda berkunjung ke toko buku, Anda akan menjumpai beberapa buku yang membahas tentang fotografi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

4. Belajar fotografi trial and error. Terutama Anda telah memiliki beberapa dasar-dasar fotografi, ada banyak hal yang dapat Anda pelajari hanya dengan mencoba-coba. Mengubah setting-an pada kamera Anda, mengambil gambar, dan melihat hasil yang diperoleh. Dan Anda memiliki pilihan untuk melakukan percobaan dengan mempraktekkan teori-teori atau setting-an kamera yang Anda dapat dengan hasil yang Anda peroleh. Jika Anda melakukannya trial and error secara rutin, maka Anda dapat memperkirakan efek dari setting-an kamera terhadap hasil yang akan diperoleh atau Anda dapat memperkirakan setting-an kamera yang pas terhadap objek yang akan di potret agar menghasilkan foto yang bagus.

5. Belajar fotografi melalui Internet. Ada banyak website-website atau blog yang bisa Anda temui di internet yang membahas tentang fotografi di berbagai level (termasuk blog ini lho.. :D), Anda dapat menyesuaikannya dengan tingkat keahlian Anda. Selain itu ada juga website yang menyediakan komunitas online tentang fotografi seperti flicker.com, 500px.com, dll. Anda dapat meng-upload hasil karya Anda, menemukan komunitas yang sesuai dengan minat fotografi Anda, mempelajari setting-an kamera dari foto yang dihasilkan, dll.

6. Belajar fotografi di komunitas fotografi.Dalam banyak bidang, terutama kota-kota besar, ada banyak fotografer yang berhubungan satu sama lain melalui suatu komunitas, baik fotografi umum maupun komunitas dengan minta fotografi yang sama. Melalui komunitas ini Anda dapat berbagi ilmu tentang fotografi, tips & trik fotografi serta hunting foto bersama.

6 Hal Yang Diperlukan Dalam Merekam Objek Melalui Kamera

Hal pertama dan yang penting untuk di mengerti dalam dunia fotografi DSLR modern adalah perekaman objek yang harus memiliki 6 hal berikut:
Cahaya  - Anda tidak dapat memotret suatu objek tanpa adanya cahaya.
Media – Alat untuk merekam cahaya atau objek.
Aperture – Lobang tempat cahaya masuk.
Shutter Speed – Waktu yang dibutuhkan cahaya masuk melalui lobang atau Aperture.
Composition – Apa yang menjadi objek foto Anda dan bagaimana komposisinya.
Optik – Ini adalah lensa yang dipasang pada kamera DSLR dan alat untuk memfokuskan cahaya.
Berikut detail tentang 6 hal Utama yang dibutuhkan dalam merekam objek:
CAHAYA
Untuk membuat suatu foto, Anda harus membutuhkan cahaya. Cahaya boleh jadi berasal dari yang alami (cahaya matahari/bulan) atau cahaya buatan seperti cahaya dari bola lampu atau flash. Cahaya yang sensitif terhadap mata kita disebut cahaya visible atau yang tampak mata, cahaya lainnya adalah cahaya non-visible atau yang tidak tampak seperti cahaya ultraviolet, infra red atau x-ray yang sensitif terhadap makhluk yang lain atau benda-benda lain. Kita tidak dapat melihat bentuk cahaya non-visible tetapi sebagian binatang bisa melihatnya meskipun kita mempunyai media yang dapat merekamnya dalam sebuah foto.
MEDIA
Film dan sensor digital adalah material atau media perekam cahaya yang berbeda dalam hal sensitifitas yang biasa disebut ISO (kecepatan film).
 Kamera Film: Dengan kamera film, cahaya masuk melalui lensa langsung menuju film
Kamera Digital: Dengan kamera digital, cahaya langsung masuk menuju sensor. Sinyal keluaran sensor akan di proses oleh prosesor pada kamera untuk menciptakan data gambar yang akan disimpan dalam memory card. Gambar dapa dilihat secara bersamaan pada display kamera.
APERTURE (Av) 
Ukuran lobang tempat cahaya masuk ke media perekam. Sebagai contoh adalah kamera lobang jarum, lobang ini memfikuskan cahaya dari suatu objek ke media perekam. Walau bagaimana pun bentuk gambar yang berkualitas secara efektif dihasilkan dari lensa dengan memfokuskan cahaya dan aperture yang bisa diatur yang terdapat di dalam lensa akan menontrol jumlah cahaya yang masuk.

Aperture pada lensa, ukuran lobang ditandai dengan nilai f-stop

SHUTTER SPEED (Tv) 
Waktu lamanya cahaya melewati lobang (Aperture). Shutter speed mempunyai kemampuan untuk menangkap objek yang bergerak dengang menggunakan Shutter Speed yang lebih cepat atau dapat membiarkan objek menjadi blur atau kabur dengan menggunakan Shutter Speed yang lambat. Waktu bagi cahaya yang masuk biasanya diatur melalui suatu “jendela” yang membuka dan menutup yang di sebut Shutter. Kita dapat mengontrol waktu bukaan Shutter dari satuan jam hingga detik.
Shutter pada kamera, kecepatan buka tutup nya disebut Shutter Speed.

KOMPOSISI
Apa yang ada dalam foto Anda dan bagaimana komposisinya. Hal ini juga termasuk sudut pandang, perspektif, warna, kontras dan objek Anda sendiri. Untuk mempelajari tentang komposisi dapat dilihat pada artikel elemen komposisi dalam fotografi bagian 1, elemen komposisi dalam fotografi bagian 2, elemen komposisi dalam fotografi bagian 3.

OPTIK
Sebuah lensa yang memfokuskan cahaya ke titik tertentu pada media. Tergantung kepada tipe lensa, bentuk, jumlah elemen serta jarak titik fokus akan menentukan apakah objek dibesarkan atau memberikan pandangan yang luas dari pada mata Anda.
Ilustrasi elemen-elemen dalam lensa
Dari 6 hal utama yang diatas, 2 diantaranya adalah penting untuk dipelajari dan benar-benar dimengerti yaitu Aperture (ukuran lobang yang bisa diatur pada lensa) dan Shutter Speed (pengaturan terhadap lamanya merekam cahaya). 2 hal tersebut adalah fungsi kontrol utama mekanik kamera SLR Anda, jika Anda belajar untuk mengontrol secara manual maka semua area lain dari fotografi menjadi lebih mudah untuk dipahami. Jika Anda hanya menggunakan kamera digital SLR Anda dalam mode otomatis maka Anda tidak akan pernah benar-benar mendapatkan keuntungan dari hal-hal kreatif dari kamera DSLR Anda.

Sebagai gambaran singkat Aperture yang lebih kecil akan melewatkan cahaya yang sedikit dan aperture besar akan melewatkan cahaya yang lebih banyak. Suatu Shutter Speed yang lambat atau panjang akan membiarkan lebih banyak cahaya masuk dan Shutter Speed yang cepat atau singkat akan membiarkan sedikit cahaya yang masuk. Dalam fotografi ketika kita mengatur Aperture kita perlu mengatur Shutter Speed atau sebaliknya untuk mengkompensasi cahaya yang diterima oleh media akar foto tidak overexposed (OE, terlalu terang) atau underexposed (UE, terlalu gelap).
Perbandingan Underexposed, exposure yang pas dan Overexposure