Tips Untuk Teknik Pemotretan Bagi Fotografer Pemula


Membuat foto indah melibatkan pemikiran-pemikiran dan ide yang kreatif. Meskipun sering terbantu dengan peralatan fotografi yang bagus, namun yang Anda perlukan sebelum pengambilan foto adalah berpikir dan mengerti tentang apa yang Anda coba tangkap dari objek atau yang akan Anda ciptakan dari objek. Berikut ini adalah beberapa teknik pemotretan yang dapat dijadikan pedoman untuk membantu para fotografer pemula dalam meningkatkan keahlian fotografinya.

1. Potret lebih dekat ke Point Of Interest (POI, fokus utama dalam foto)
Setiap kali Anda melihat objek, bergeraklah lebih mendekat (bisa juga dengan menggunakan zoom) agar frame atau foto terlihat terisi penuh oleh objek yang ingin Anda fokuskan, jangan meninggalkan banyak ruang kosong dalam frame atau foto Anda karena akan terlihat tidak menarik oleh orang lain dan objeknya terlihat tidak detail. Coba perhatikan dua foto dibawah ini, mana menurut Anda yang lebih menarik dilihat? Foto yang ke-dua lebih indah dan menarik untuk dilihat bukan?
Objek perahu terlalu jauh, banyak ruang kosong dalam frame
© Jim Miotke 2005
Objek kapal lebih dekat, frame terlihat lebih terisi
© Jim Miotke 2005 
 2. Potret dengan cepat untuk menangkap momen
Jangan sampai terlalu lama dalam melakukan pengaturan pada kamera karena Anda bisa kehilangan momen yang bagus pada objek Anda, lakukan pemotretan sesegera mungkin dan secepat mungkin. Anda tidak usah khawatir tentang pengambilan gambar yang terlalu banyak karena gambar yang tidak bagus nantinya bisa dihapus. Yang penting potret dulu, baru nanti dipelajari masing-masing foto yang sudah diambil.
Foto yang diambil dengan cepat
© Jim Miotke 2005
3. Hati-hati dalam mengkomposisi objek dalam foto
Jika Anda ingin mengkomersilkan foto Anda, lakukan segala usaha terhadap foto Anda agar komposisi objek terlihat seimbang dan indah karena orang-orang lebih banyak merespon foto yang memiliki semua elemen yang seimbang. Upayakan foto mengarahkan mata menuju objek yang difokuskan dengan menggunakan garis atau pola.
Komposisi yang seimbang
© Jim Miotke 2005
4. Selektif dalam menampilkan elemen-elemen dalam foto
Seleksi dan jauhkan elemen-elemen yang dapat mengganggu dan mengalihkan perhatian orang-orang ke objek utama sebagai fokus dari foto atau Point of Interest. Cara yang termudah untuk melakukannya adalah melakukan komposisi melalui jendela bidik kamera Anda, geser posisi tempat Anda akan memotret untuk hindari elemen-elemen yang bisa mengganggu objek utama dalam jendela bidik seperti adanya kabel listrik, ranting pohon yang terlihat dari samping, jari tangan Anda atau tali kamera Anda yang terlihat melalui jendela bidik. Cara lain untuk menyeleksi elemen-elemen dalam foto yaitu dengan melakukan foto editing dengan menggunakan software tertentu untuk menghilangkan elemen-elemen yang mengganggu keindahan foto Anda.
Teknik Panning, cara lain untuk menyeleksi elemen-elemen dalam foto
© Jim Miotke 2005
5. Fokus pada objek
Lakukan latihan memotret dengan menggunakan Aperture yang berbeda dan periksa hasil foto tersebut untuk mempelajari bagaimana Depth-of-Field (DoF, kedalaman fokus foto) mempengaruhi hasil pemotretan Anda. Anda akan menemukan bahwa Depth-of-Field yang lebih kecil atau sempit (f-stop lebih kecil, misal f2.8) menghasilkan foto yang semua fokusnya tertuju pada objek Anda dan background nya akan terlihat blur, teknik foto ini cocok digunakan untuk memotret anak Anda, binatang kesayangan Anda, foto model, dll.
Sedangkan untuk Depth-of-Field yang lebih besar (f-stop lebih besar, misal f22) akan menghasilkan foto dengan fokus ke semua area yang terlihat dalam jendela bidik, teknik ini cocok digunakan untuk memotret pemandangan.
Fokus pada objek dengan DoF yang sempit
© Jim Miotke 2005
6. Bereksperimen dengan Shutter Speed
Salah satu aspek yang paling dasar dan menyenangkan dalam dunia fotografi adalah bahwa Anda memiliki kemampuan untuk memperlambat kurun waktu atau menangkap objek sepersekian detik.
Gunakan teknik Shutter Speed yang lambat dan tripod untuk membuat foto yang cantik dari aliran sungai atau teknik Shutter Speed yang cepat (1/500 keatas) untuk menangkap objek yang bergerak.
Memotret air terjun dengan Shutter Speed lambat
© Jim Miotke 2005
7. Perhatikan arah sumber cahaya
Perhatikan posisi matahari untuk melihat dengan jenis cahaya yang Anda gunakan memotret. Jika Anda ingin menghasilkan foto siluet lakukan pemotretan dengan posisi matahari berada dibelakang objek, sebaliknya jika Anda ingin cahaya fokus pada objek maka lakukan pemotretan dengan posisi matahari berada didepan atau disamping objek. Selain cahaya dari matahari, cahaya dapat dibuat dengan menggunakan lampu dan penggunaan lampu ini lebih fleksibel dalam menentukan arah datangnya cahaya sehingga dapat menghasilkan foto yang lebih bagus.
Foto dengan pencahayaan dari samping, sumber cahaya dari matahari
© Jim Miotke 2005
8. Perhatikan cuaca
Lihat situasi diluar rumah dan putuskan apakah Anda ingin memiliki background langit dalam foto atau tidak. Jika mendung, hindari sebisa mungkin langit tidak tertangkap oleh kamera Anda dan hindari menjadi background foto Anda. Ketika hari cerah, lakukanlah pemotretan dengan menempatkan langit sebagai salah satu elemen dalam foto Anda.
Jika kamera Anda memungkinkan untuk penggunaan filter, gunakanlah filter Polarizer. Hal ini akan membantu Anda membuat langit menjadi lebih biru, kaya warna kontras dan efek indah lainnya.
Foto menggunakan filter Polarizer, menghasilkan efek langit yang lebih biru
© Jim Miotke 2005
9. Gunakan Mode kamera yang cocok buat Anda
Setiap kamera terdapat beberapa Mode pemotretan, jangan hanya terpaku untuk menggunakan Mode "AUTO" atau "Program" yang serba otomatis karena akan menghasilkan foto yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang Anda inginkan. Gunakanlah Mode yang semi otomatis (seperti Aperture Priority; Av, Shutter Speed Priority; Tv, dll) agar Anda bisa mengontrol setting-an tertentu untuk mendapatkan foto yang lebih indah dan sesuai dengan keinginan Anda.

10. Berani dalam memotret
Jangan biarkan diri Anda merasa takut akan resiko dalam memotret objek apapun karena hal tersebut akan mematikan kreatifitas Anda dalam memotret untuk mendapatkan foto yang mengagumkan. Jika Anda ingin memotret momen atau objek yang tidak ingin Anda lewatkan dalam kondisi hujan atau Anda sedang berada diatas perahu, beranikan diri Anda memotret dengan kamera yang telah dilindungi tas plastik transparan yang kedap air (waterproof bag), jangan takut kamera Anda akan basah atau Anda akan kehilangan momen yang mengagumkan.
Foto yang dipotret dari atas perahu dengan menggunakan
kamera yang dilindungi tas yang kedap air
© Jim Miotke 2005

Konsep Pemotretan di Luar Ruangan (Outdoor Photography)

Source
Pemotretan di luar ruangan (outdoor) tentunya berbeda sekali dengan pemotretan di studio dan hasilnya pun memiliki keunggulan tersendiri. Meskipun didalam ruangan studio fotografer dapat mengatur sumber dan arah cahaya dari lampu kilat (flash) namun hasil fotonya sama sekali tidak bisa menyamai hasil foto outdoor. Pemotretan outdoor memerlukan kecermatan dalam memilih sudut pengambilan dan lokasi pemotretan untuk mendapatkan hasil foto yang artistik dan maksimal dari segi pencahayaan.
Berdasarkan pengalaman fotografer outdoor, ada 4 faktor yang sangat mempengaruhi kualitas pemotretan di luar ruangan.


KEMAMPUAN FOTOGRAFER
Ini adalah faktor utama yang menentukan kualitas sebuah karya fotografi. Fotografer dituntut untuk pandai memilih sudut pemotretan, menggunakan alat yang tepat, memilih lokasi, dan tentunya mahir dalam mengatur setting-an kameranya. Fotografer studio belum tentu mahir di alam terbuka, karena mereka terbiasa dengan ketersediaan pencahayaan yang bisa diatur sesuka hati fotografer namun tidak demikian dengan fotografer outdoor yang ketersediaan pencahayaan tidak bisa diatur sesuka hati seperti cahaya dari matahari, lampu jalanan, dll. Dengan kata sederhana, fotografer studio belum tentu mahir memotret outdoor, tapi fotografer outdoor pasti mampu memotret indoor.

POSE DAN EKSPRESI
Ini adalah faktor utama yang kedua dalam sebuah karya foto yang mengandung unsur manusia sebagai objek utamanya seperti Wedding Photo Outdoor. Secantik-cantiknya seorang model jika model yang difoto tak mampu berekspresi / pose tentunya akan mengurangi keindahan hasil foto tersebut. Usahakan untuk mempelajari pose-pose dan ekspresi yang sederhana sebelum melakukan sesi pemotretan. Rencanakan foto pra pernikahan (Photo Pre-Wedding) jauh – jauh hari sebelum hari pernikahan anda. Yang perlu diingat adalah ekspresi yang baik adalah ekspresi alamiah yang anda rasakan setiap hari, tidak kaku dan tidak seperti dibuat-buat.

KONSEP FOTO DAN KOSTUM YANG SESUAI
Konsep foto adalah tema dari foto itu sendiri. Contoh konsep photo yang paling sederhana adalah tema Casual, dimana calon pengantin cukup mengenakan pakaian santai / casual, di foto seolah-olah mereka sedang berlibur di sebuah daerah yang menyenangkan. Sesuaikan warna kostum yang anda pakai dengan tempat dimana anda akan melakukan pemotretan. Konsultasikanlah konsep foto dengan fotografer anda jauh-jauh hari sebelum sesi pemotretan dimulai.

LOKASI PEMOTRETAN
Jangan asal memilih lokasi pemotretan, pilihlah lokasi yang betul-betul indah untuk diabadikan. Jika lokasi pemotretan kurang indah, biasanya fotografer hanya akan mengambil foto-foto secara close up karena memang backgroundnya kurang menarik. Jika memang demikian maka hasilnya tidak akan berbeda jauh dengan hasil foto studio. Cuaca di lokasi pemotretan juga berpengaruh sekali terhadap keindahan hasil akhir foto outdoor.

Pertimbangan Sebelum Membeli Kamera Digital

Sebelum membeli kamera digital baik kamera poin-and-shoot (kamera saku), kamera prosumer atau kamera DSLR harus mempertimbangkan banyak hal, karena pada saat ini dipasaran banyak bermunculan beragam kamera digital yang kadang-kadang spesifikasinya beda tipis saja, untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal yang menjadi pertimbangan agar mendapatkan kamera sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan sekaligus mendapatkan harga yang menarik.

Membeli Kamera Digital Untuk Apa?

Hal pertama yang harus diketahui adalah alasan kenapa ingin membeli kamera digital karena berhubungan erat dengan budget atau biaya yang dibutuhkan.
  • Jika membutuhkan kamera hanya untuk mengambil foto seadanya dalam arti untuk kegiatan sehari-hari tanpa mempertimbangkan kualitas, kamera point-and-shoot (kamera saku) adalah pilihan yang tepat. Selain mudah untuk dibawa kemana-mana, kamera point-and-shoot juga tidak membebani kantong karena harganya cukup terjangkau dengan kualitas hasil foto yang lumayan.
  • Jika ingin belajar menekuni hobi fotografi tapi tidak mau repot dalam membawa kamera, kamera prosumer adalah solusinya. Kemampuannya hampir menyamai kamera DSLR dalam pengaturan secara manual dan ukurannya lebih kecil sehingga cukup mudah untuk dibawa-bawa.
  • Jika membutuhkan hasil foto yang berkualitas layaknya profesional, kamera DSLR adalah yang paling cocok untuk dibeli. Dengan kamera DSLR Anda bisa membuat pilihan pengaturan kamera sesuai dengan kemauan Anda, bisa menciptakan sebuah hasil foto yang benar-benar berkualitas karena DSLR memang diciptakan untuk kondisi “kesempurnaan”. Sayangnya untuk memiliki sebuah DSLR dibutuhkan dana yang lebih banyak, selain itu dibutuhkan juga aksesoris tambahan untuk menghasilkan foto yang lebih berkualitas seperti lensa, flash eksternal, filter, dll.

Melihat Spesifikasi Dalam Membeli Kamera Digital

Hal berikutnya yang menjadi pertimbangan adalah adalah spesifikasi dari kamera digital yang akan di beli. Usahakan dengan dana yang tersedia bisa membeli kamera digital dengan spesifikasi yang maksimal.

1. Sesuaikan dengan kebutuhan Megapixel
Kebanyakan calon pembeli kamera digital tidak mengerti sampai sebesar apa megapixel yang dibutuhkan. Biasanya, semakin besar megapixel dari sebuah kamera, harganya juga akan semakin mahal, namun untuk kualitas gambar, megapixel yang besar tidak menjamin kualitas yang baik karena megapixel hanya berhubungan erat dengan hasil cetakan foto pada resolusi 240ppi. Jika membeli kamera setidaknya 3-5 megapixel maka memungkinkan Anda untuk membuat foto dengan ukuran 4x6 hingga 8x10. Jika kamera digunakan untuk fotografi profesional, setidaknya dibutuhkan kamera dengan resolusi 8 megapixel yang menghasilkan foto dua sampai tiga kali lebih besar daripada kamera 3 megapixel.

2. Perhatikan Battery Dan Chargernya
Jika kamera digital menggunakan battery Lithium, penggunaannya tidak terlalu membutuhkan banyak perhatian, cukup di charge dan pakai lagi. Untuk beberapa kamera yang menggunakan battery jenis AA, Anda bisa memilih menggunakan battery Alkaline, atau battery yang bisa diisi ulang. Akan tetapi disarankan untuk menggunakan battery jenis isi ulang dibandingkan jenis Alkaline, memang harga battery isi ulang sedikit lebih mahal dibandingkan Alkaline, tetapi kemampuanya dipakai beberapa kali (diisi ulang bisa sampai 500x pemakaian normal), maka harga battery ini akan menjadi jauh lebih murah.

3. Optical Zoom Vs Digital Zoom
Untuk kebutuhan zoom usahakan mendapatkan kamera dengan minimal 2x optical zoom. Sebagian besar kamera digital mempunyai fasilitas optical zoom, dan ini sangat berguna buat kepentingan kita mengabil gambar untuk jarak yang agak jauh dari tempat kita. Jangan terkecoh dengan digital zoom, rata-rata kamera digital semuanya mempunyai fasilitas digital zoom, namun hasil perbesaran dengan digital zoom akan mengakibatkan hasil foto kita jadi pecah dan tidak jelas. Sebaiknya apabila tidak terpaksa, usahakan untuk selalu menghindari pemakaian digital zoom. Digital zoom dapat juga di lakukan dengan software di PC.

4. Fasilitas Bantuan Untuk Low-Light
Pada kondisi cahaya yang tidak terang, biasanya kamera akan kesulitan mendapatkan fokus sebelum memotret objek tersebut. Oleh karena itu, beberapa kamera digital dilengkapi dengan lampu bantuan (bentuknya bermacam-macam) yang berfungsi untuk membantu pengambilan foto pada tempat yang kurang cahaya. Ini sangat penting terutama pada pengambilan foto di dalam ruangan.

5. Perhatikan Memory Storagenya
Beberapa kamera mempunyai memory internal didalamnya, tetapi biasanya kapasitasnya tidak terlalu besar. Oleh sebab itu, kita harus memastikan bahwa kamera digital kita dilengkapi dengan port untuk memory external, sehingga kita dapat memberikan tambahan memory sesuai dngan kebutuhan kita. Ada berbagai macam jenis memory yang dapat dipakai pada kamera digital, jenis dan bentuknya biasanya disesuaikan dengan jenis kamera digital tersebut. Harganya bervariasi, namun semakin besar kapasitasnya, maka harganya akan semakin mahal juga. Internal memory yang ada pada kamera digital bisa anda abaikan bila kamera digital tersebut tidak memiliki fasilitas tersebut.

6. Fitur Tambahan
Banyak kamera digital yang dilengkapi dengan fitur tambahan, salah satunya yang selalu ada adalah kemampuan untuk merekam gambar bergerak (video). Pada kamera digital, fitur ini hanyalah sebagai tambahan saja dan kemampuannya sangat terbatas. Harap anda tidak menentukan keputusan membeli kamera digital dari kemampuan kamera tersebut untuk merekam video. Hasil rekaman video dari kamera digital tidak akan bisa maksimal, kamera digital didesign untuk menghasilakan foto diam secara maksimum. Jika anda lebih berniat merekam video, sebaiknya dipertimbangkan untuk membeli handycam atau alat sejenis yang memang dibuat untuk merekam video.

7. Cari Tahu Informasi Sebanyak-Banyaknya
Ada baiknya anda mengetahui terlebih dahulu kemampuan, spesifikasi, dan kekurangan dari kamera yang anda taksir untuk dibeli itu. Bertanya kepada pakar, atau orang yang sudah pernah menggunakan akan sangat membantu kita untuk menentukan apakah kamera tersebut layak untuk dibeli. Beberapa website di internet banyak memberikan review tentang kamera digital, mulai dari yang mengulas secara global sampai direview sedetail-detailnya. Tempat diskusi di Internet juga sangat dianjurkan untuk dijadikan referensi sebelum membeli kamera digital.

8. Bandingkan harga
Jangan hanya terpikat pada satu toko saja, kalau ada waktu luang tidak ada salahnya Anda melakukan riset kecil-kecilan sebelum membeli. Keuntungan yang berbeda menjadi sumber mengapa harga yang Anda temui di toko yang satu tidak sama dengan yang lain. 
 
9. Cobalah Kamera Tersebut Sebelum Membeli
Kamera digital hampir sama dengan digital media lainnya, biasanya dilengkapi dengan menu dan tombol-tombol pengontrol untuk disesuaikan dengan keperluan kita. Beberapa amera memiliki perintah yang mudah dimengerti dibanding jenis lainnya. Perbandingan mudah atau susah dapat anda simpulkan jika anda sudah mencobanya. Juga perhatikan time delay dari mulai kita tekan tombol shoot sampai gambar selesai diambil (shutter lag), kamera tertentu ada yang delaynya sangat lama, tetapi ini juga berpengaruh dari kondisi ruang dan cahaya tempat kita mencoba kamera tersebut. Coba juga lensa zoomnya (optical zoom), apakah dapat digunakan dengan mudah dan cepat. Ketahuilah juga berapa lama waktu yang harus ditunggu dari mulai menghidupkan kamera sampai kamera siap untuk digunakan. Jangan lupa mencoba LCD dan viewfindernya.

10. Sesuaikan Kebutuhan Dan Isi Kantong Anda
Untuk apakah anda membeli kamera digital? Apakah sebagai sarana pelengkap pekerjaan Anda, untuk sekedar dokumentasi sekedarnya, sebagai “senjata” pekerjaan Anda (wartawan,photograper,designer), atau untuk keperluan lain. Dengan mengetahui tingkat keperluan Anda kemudian disesuaikan dengan dana yang tersedia, tentu akan mempermudah pertimbangan kita untuk membeli sebuah kamera digital.

Panduan Memilih Kamera Digital


Dengan berbagai macam kamera digital yang ada di pasaran saat ini, pertanyaan paling awal yang ada dikepala setiap fotografer adalah "Kamera mana yang harus saya beli?". Jawaban untuk pertanyaan itu biasanya tergantung pada dana yang tersedia dan jenis fotografi yang ingin ditekuni.
Secara umum ada tiga jenis kamera yang beredar dipasaran, yaitu : kamera point-and-shoot (sering disebut dengan kamera poket/saku), kamera prosumer (compact camera), dan kamera DSLR (digital single lens reflex). Perbedaan utama antara dua jenis kamera yang disebutkan pertama dengan kamera DSLR adalah sistem lensanya. Lensa kamera DSLR bisa digonta-ganti sesuai dengan kebutuhan sedangkan lensa kamera point-and-shoot dan kamera kompak tidak bisa digonta-ganti alias permanen terpasang pada body kameranya. 

Kamera Point-and-Shoot (Kamera Saku)
 
Kamera Point-and-Shoot (Kamera Saku)
Ini merupakan kamera digital yang paling umum, dan paling mudah digunakan, karena fungsinya yang serba otomatis, dengan bentuk yang kecil dan mudah dibawa. Rata-rata kamera jenis ini, pada zaman sekarang, juga sudah dilengkapi fitur-fitur seperti kamera SLR atau prosumer, dan sudah bisa digunakan untuk zoom (jarak jauh) maupun makro (jarak dekat).

Keuntungan
- Harga terjangkau.
- Nyaman, ringan dan cukup kecil untuk dibawa dalam saku atau tas.
- Fungsi serba otomatis.
- Cukup dapat di andalkan sebagai alat untuk mengabadikan momen-momen yang sifatnya tidak memerlukan kreatifitas seni fotografi yang terlalu tinggi.

Kerugian
- Lensa tidak bisa digonta-ganti dan kadang-kadang tidak dapat menggunakan aksesoris lain seperti flash eksternal.
- Seringkali lambat dalam operasi (Shutter Lag), terdapat jeda waktu saat menekan tombol Shutter dan kamera mulai merekam.
- Kreatifitas dalam memotret dibatasi oleh sistem yang serba otomatis
- Tidak ada fitur Manual fokus sehingga kadang-kadang menemui kesulitan dalam memfokuskan objek yang diinginkan.
- Ukuran sensor gambar digital nya kecil sehingga hasil bidikkan ada yang terpotong pada foto yang dihasilkan.

Kamera Prosumer (Compact Camera)
Kamera Prosumer Canon PowerShot G12
Kamera jenis ini muncul untuk mereka yang antusias terhadap fotografi, tetapi belum memiliki dana yang cukup untuk membeli kamera profesional sekelas DSLR (Digital Single Lens Reflex). Kamera ini mirip dengan kamera point-and-shot namun ukurannya lebih besar, memiliki zoom yang lebih besar serta memiliki fungsi kamera yang setara dengan kamera DSLR. Yang membedakannya dengan kamera DSLR adalah lensanya yang tidak interchangable atau tidak bisa diganti. 

Keuntungan
- Harga relatif lebih murah daripada harga kamera DSLR kelas terbawah.
- Aperture dan Shutter Speed bisa diatur secara manual.
- Secara fisik lebih besar dari kamera point-and-shoot sehingga memberikan pegangan yang lebih baik pada body kamera.
- Lensa kamera prosumer biasanya memiliki jangkauan focal length yang lebar atau disebut juga lensa sapu jagad.
- Memiliki fitur tambahan yang tidak terdapat pada kamera point-and-shot seperti layar LCD yang bisa diputar.

Kerugian
- Lensa tidak bisa digonta-ganti.
- Lebih berat dibandingkan dengan kamera point-and-shoot.
- Tidak nyaman dibawa jika dibandingkan dengan kamera point-and-shoot.
- Ukuran sensor gambar digital nya kecil dibandingkan kamera DSLR (tetapi lebih besar dari kamera point-and-shoot) sehingga hasil bidikan ada yang terpotong.
- Aksesoris lain tidak bisa dipasang pada kamera seperti flash eksternal.

Seiring dengan kemajuan teknologi kamera, pada bulan Oktober 2008 muncul kamera prosumer yang lensanya bisa digonta-ganti yang dipelopori oleh kamera Panasonic Lumix DMC-G1. Jenis kamera ini disebut sebagai kamera Digital Single Lens Mirrorless (DSLM) atau ada juga yang menyebut kamera Mirrorless Interchangeable Lens (MIL) atau kamera Electronic Viewfinder with Interchangeable Lens (EVIL).
Kamera DSLM ini sudah mempunyai kemampuan yang hampir menyamai DSLR termasuk kemampuan gonta-ganti lensa dan sebagian kamera DSLM sudah ada yang mempunyai sensor gambar digital yang berukuran sama dengan kamera DSLR. Perbedaannya hanyalah pada jendela bidik (view finder) dimana DSLR mempunyai jendela bidik untuk melihat objek yang melewati lensa dan dipantulkan oleh sebuah mirror (kaca pemantul). Sedangkan untuk DSLM tidak mempunyai jendela bidik, objek dilihat melalui sensor gambar digital yang ditampilkan melalui sebuah layar LCD.
Pelopor kamera DSLM Panasonic Lumix DMC-G1
Salah satu kamera DSLM terbaru Sony Alpha NEX-5

Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) 
Kamera DSLR
Saat ini kamera DSLR adalah kamera yang mumpuni untuk digunakan jika ingin serius dalam menggeluti dunia fotografi profesional. Perbedaan utama yang membedakan kamera DSLR dengan jenis kamera yang lain adalah kemampuan dalam gonta-ganti lensa dan objek yang dilihat di jendela bidik adalah yang melewati lensa yang kemudian dipantulkan oleh mirror (kaca pemantul).

Keuntungan
- Kamera DSLR memiliki kemampuan untuk menggunakan berbagai macam lensa, mulai dari
lensa yang sangat luas (wide lens) hingga lensa dengan zoom yang sangant panjang (lensa tele).
- Operasional kamera DSLR adalah jauh lebih cepat dibandingkan jenis kamera yang lain (jeda antar pemotretan lebih cepat).
- Flash eksternal dapat dipasangkan ke kamera sehingga kamera akan mempunyai pencahayaan yang lebih baik dari pada flash built-in.
- Mempunyai rentang eksposure yang lebih tinggi, misalnya mempunyai rentang ISO yang lebih tinggi.
- Kamera DSLR ukuran yang lebih besar untuk membuat pegangan yang lebih baik.

Kerugian
- Harga kamera DSLR lebih mahal dibandingkan dengan jenis kamera yang lain secara umum.
- Karena ukurannya lebih besar dan kadang-kadang membutuhkan beberapa jenis lensa, kamera DSLR tidak fleksibel dan tidak nyaman untuk dibawa-bawa.

Kesimpulan
Dari ketiga jenis kamera tersebut diatas, pilihan yang terbaik adalah jika dilihat dari tujuan membeli kamera yaitu:
1. Kamera Point-and-Shoot: berfungsi untuk dokumentasi biasa seperti acara kantor, piknik keluarga, dll.
2. Kamera Prosumer: berfungsi untuk mempelajari fotografi tetapi menginginkan kamera yang tidak perlu gonta ganti lensa.
3. Kamera DSLR: berfungsi untuk memperdalam ilmu fotografi dan untuk tujuan fotografi profesional.




Tips dan Trik Fotografi Untuk Memotret Anak Kecil


Ekspresi anak adalah keajaiban. Mood apapun yang terpancar dari wajahnya atau bahasa tubuhnya akan membuat orang tua terpesona dan terkagum-kagum. Mereka seolah punya dunianya sendiri yang tidak bisa dimasuki oleh orang dewasa. Dunia inilah yang membuatnya begitu khusus, tidak bisa ada paksaan bagi mereka, yang ada hanyalah pendekatan yang mendekati cara di dunia mereka tersebut.
Dengan kondisi tersebut di atas, maka mengabadikan expresi anak dalam dunianya ke dalam foto menjadi khusus juga. Pendekatanya harus menggunakan pendekatan dunia mereka dan untuk alasan itu saja, foto anak mempunyai tantangannya tersendiri. Berikut adalah tips dan trik untuk memotret anak kecil:


1. Sabar Menunggu Momen yang Tepat
Anak-anak biasanya aktif dan tidak selalu bersedia untuk mendengarkan instruksi, sehingga mereka seakan menjadi bos selama pemotretan. Bicaralah dengan mereka, bangun hubungan dengan mereka dalam waktu yang singkat, sehingga mereka merasa nyaman dengan kehadiran Anda. Perhatikan mereka dan Anda harus siap dengan kamera Anda untuk saat-saat yang baik untuk dipotret, untuk hal ini dibutuhkan kesabaran agar mendapatkan momen yang baik dan menarik untuk dipotret, jangan lakukan dengan terburu-buru karena akan menghasilkan foto yang biasa-biasa saja.

2. Foto Anak Kecil Saat Mereka Bermain dengan Mainan
Anak-anak biasanya sangat melekat pada mainannya, terutama mainan favorit mereka. Potret lah mereka saat bermain dengan mainannya dan cari momen yang menunjukkan hubungan ketertarikan antara mereka dan mainannya. Jika Anda ingin, Anda bisa fokus pada tangan mereka saat bermain dengan mainannya saja tanpa memotret wajahnya.

Photo Source
3. Perhatikan Latar Belakang (Background) dan Latar Depan (Foreground)
Kecuali ada tujuan khusus, hindari pemotretan di lingkungan dengan latar depan dan latar belakang yang berantakan dan yang tidak diinginkanHindari memiliki sesuatu vertikal di belakang mereka yang akan terlihat seperti seolah-olah itu muncul dari kepala mereka. Objek utama yang Anda perhatikan adalah anak-anak, maka hilangkan objek yang tidak diinginkan untuk menekankan perhatian pada objek.

4. Warna Itu Penting
Jika Anda tahu tempat yang akan Anda tuju, rencanakan secara matang dengan memilih kombinasi yang baik dari warna antara pakaian anak-anak dan latar belakang / sekitarnya. Hindari memakai warna yang sama / serupa dengan lingkungan, karena akan membuat anak-anak kurang menonjol dalam foto.

5. Lakukan Pemotretan di Pagi atau Sore Hari

Saat memotret di luar ruangan, sebaiknya dilakukan di pagi atau sore ketika sudut matahari rendah dan kualitas cahaya lebih baik dan lebih lembut. Jika tidak memiliki pilihan selain memotret pada saat sudut matahari tinggi di waktu tengah hari, cobalah mencari tempat teduh di bawah pohon atau di mana matahari terhalang oleh gedung-gedung tinggi.

6. Gunakan Jendela atau Tirai Untuk Mengurangi Cahaya

Saat pemotretan dilakukan di dalam rumah, usahakan posisi anak di dekat jendela dengan wajahnya menghadap jendela atau salah satu sisi wajahnya diterangi cahaya dari jendela. Jika Anda memiliki tirai putih yang tipis, gunakan tirai tersebut untuk menyebarkan cahaya dan buat pencahayaan yang lembut jika diperlukan.

7. Fokus Pada Mata Mereka

Bagian terindah dari anak-anak adalah mata, untuk itu cobalah lakukan pemotretan dengan fokus pada mata mereka ketika Anda memotret dengan sudut pada wajah.

Photo Source
8. Carilah Ekspresi, Emosi dan Hubungan
Menangkap ekspresi anak-anak, emosi dan hubungan mereka dengan orang tua atau teman akan membantu membuat foto yang lebih baik dan bercerita. Jadi carilah wajah-wajah lucu, tawa, tawa dan bahkan menangis.

Photo Source
9. Rule of Third
Cobalah berkreasi dengan komposisi. Jika Anda biasa memotret anak dengan menempatkan mereka di tengah foto, coba lakukan pendekatan yang berbeda sekarang. Tempatkan posisi mereka dengan mengikuti Rule of Third (posisi mereka ada di titik persimpangan garis jika bidang foto dibagi menjadi 9 bagian yang sama besar). 
Photo Source
10. Sejajarkan Posisi Kamera Dengan Mata Mereka
Memotret anak-anak dari sudut yang tinggi menciptakan perspektif tidak menyenangkan. Bawa posisi kamera Anda sejajar mata mereka dengan cara jongkok atau berbaring.
Photo Source